AL ASFA

Home » » Tanda Orang Sombong Kepada Allah

Tanda Orang Sombong Kepada Allah

Aku bertanya kepada seorang anak yang sedang berjalan sambil membawa lilin, "Dari mana cahaya itu berasal ? Tiba-tiba ia meniupnya lalu berkata,"Katakan kepadaku kemana perginya, maka aku akan mengatakan kepadamu dari mana asalnya."

Tanda Orang Sombong Kepada Allah

Tanda Orang Sombong Kepada Allah


“Sebagian dari tanda-tanda orang yang senantiasa membanggakan amal perbuatannya, berarti kurang mempunyai pengharapan terhadap rahmat Allah, tatkala terjadi kekhilafan pada dirinya”. (Syeikh Ibnu ‘Atho’illah)
Dari pernyataan diatas adalah sebagian tanda orang sombong kepada Allah.Sebagai manusia yang menjadi hamba Allah, menjadi hal yang wajib beribadah dan melakukan amal perbuatan baik.Oleh karena itu sebesar apapun amal perbuatan kita, belum tentu menjamin tingginya derajat kita dihadapan Allah.Namun bercampurnya kesombongan dan amal kebaikan dalam diri kita, seperti api yang melalap kayu bakar.
Sudah menjadi sunnatullah, bahwa manusia mempunyai sifat khilaf dan lupa. Walau bagaimanapun kepandaian seseorang, sekali waktu ia berbuat khilaf atau lupa. Karena itu, sebagai makhluk yang lemah kita harus senantiasa memohon rahmat dan ampunan dari-Nya atas segala kekhilafan dan kesalahan kita, baik yang kita sengaja maupun yang tidak.
Apabila ada seseorang yang berbuat kekhilafan atau kesalahan kemudian dia tidak mau memohon rahmat dan ampunan dari Allah, bahkan dia lalu menyombongkan diri atas amal perbuatannya, maka orang seperti inilah yang di sebut sebagai kurang mempunyai pengharapan terhadap rahmat Allah padahal dalam Al-Quran ayat 87 di sebutkan, bahwa sesungguhnya tiada berputus asa dari mengharap rahmat Allah, kecuali kaum yang kafir.
Tersebutlah beberapa kisah tentang kesombongan makhluk Allah baik dari kalangan bangsa manusia maupun dari bangsa jin, yang dengan sombong tidak mau mengharap rahmat dari Allah dan hanya menyombongkan amal perbuatannya sendiri.Beberapa kisah tersebut antara lain:
1. Kisah tentang Abu Lahab.
(Tercantum dalam Al Quran Surat Al-Lahb ayat 1-5)
2. Kisah tentang Qorun.
(Tercantum dalam Al Quran Surat Al-Qoshosh ayat 78)
3. Kisah tentang Iblis.
(Tercantum dalam Al Quran Surat Al-A’rof ayat 12-13)
Dari beberapa kisah di atas, dapat di ambil kesimpulan bahwa orang yang menyombongkan diri dan tiada mengharap rahmat dari Allah sesungguhnya ia telah mencelakakan diri mereka sendiri, baik di dunia maupun di akhirat nanti.
Adapun tanda-tanda orang yang celaka, sebagaimana yang pernah di ucapkan oleh Ibnul Qoyim Al-Jauzi, adalah sebagai berikut:
  • Sesungguhnya semakin bertambah ilmunya, semakin bertambah pulakesombongan dan kecongkakannya.
  • Setiap bertambah amalnya, semakin bertambah kebanggaannya dan memandang rendah orang lain, serta semakin bertambah pula prasangka baiknya terhadap diri sendiri.
  • Semakin bertambah usianya, semakin bertambah rakus dan serakahnya kepada dunia.
  • Semakin menumpuk harta dan kekayaannya, semakin bertambah bakhil dan kikirnya.
  • Semakin meningkat derajat dan pangkatnya, semakin meningkat pula kesombongan dan keangkuhannya.
  • sumber : http://sufistik.com

Aku bertanya kepada seorang anak yang sedang berjalan sambil membawa lilin, "Dari mana cahaya itu berasal ? Tiba-tiba ia meniupnya lalu berkata,"Katakan kepadaku kemana perginya, maka aku akan mengatakan kepadamu dari mana asalnya."

Tanda Orang Sombong Kepada Allah

Tanda Orang Sombong Kepada Allah


“Sebagian dari tanda-tanda orang yang senantiasa membanggakan amal perbuatannya, berarti kurang mempunyai pengharapan terhadap rahmat Allah, tatkala terjadi kekhilafan pada dirinya”. (Syeikh Ibnu ‘Atho’illah)
Dari pernyataan diatas adalah sebagian tanda orang sombong kepada Allah.Sebagai manusia yang menjadi hamba Allah, menjadi hal yang wajib beribadah dan melakukan amal perbuatan baik.Oleh karena itu sebesar apapun amal perbuatan kita, belum tentu menjamin tingginya derajat kita dihadapan Allah.Namun bercampurnya kesombongan dan amal kebaikan dalam diri kita, seperti api yang melalap kayu bakar.
Sudah menjadi sunnatullah, bahwa manusia mempunyai sifat khilaf dan lupa. Walau bagaimanapun kepandaian seseorang, sekali waktu ia berbuat khilaf atau lupa. Karena itu, sebagai makhluk yang lemah kita harus senantiasa memohon rahmat dan ampunan dari-Nya atas segala kekhilafan dan kesalahan kita, baik yang kita sengaja maupun yang tidak.
Apabila ada seseorang yang berbuat kekhilafan atau kesalahan kemudian dia tidak mau memohon rahmat dan ampunan dari Allah, bahkan dia lalu menyombongkan diri atas amal perbuatannya, maka orang seperti inilah yang di sebut sebagai kurang mempunyai pengharapan terhadap rahmat Allah padahal dalam Al-Quran ayat 87 di sebutkan, bahwa sesungguhnya tiada berputus asa dari mengharap rahmat Allah, kecuali kaum yang kafir.
Tersebutlah beberapa kisah tentang kesombongan makhluk Allah baik dari kalangan bangsa manusia maupun dari bangsa jin, yang dengan sombong tidak mau mengharap rahmat dari Allah dan hanya menyombongkan amal perbuatannya sendiri.Beberapa kisah tersebut antara lain:
1. Kisah tentang Abu Lahab.
(Tercantum dalam Al Quran Surat Al-Lahb ayat 1-5)
2. Kisah tentang Qorun.
(Tercantum dalam Al Quran Surat Al-Qoshosh ayat 78)
3. Kisah tentang Iblis.
(Tercantum dalam Al Quran Surat Al-A’rof ayat 12-13)
Dari beberapa kisah di atas, dapat di ambil kesimpulan bahwa orang yang menyombongkan diri dan tiada mengharap rahmat dari Allah sesungguhnya ia telah mencelakakan diri mereka sendiri, baik di dunia maupun di akhirat nanti.
Adapun tanda-tanda orang yang celaka, sebagaimana yang pernah di ucapkan oleh Ibnul Qoyim Al-Jauzi, adalah sebagai berikut:
  • Sesungguhnya semakin bertambah ilmunya, semakin bertambah pulakesombongan dan kecongkakannya.
  • Setiap bertambah amalnya, semakin bertambah kebanggaannya dan memandang rendah orang lain, serta semakin bertambah pula prasangka baiknya terhadap diri sendiri.
  • Semakin bertambah usianya, semakin bertambah rakus dan serakahnya kepada dunia.
  • Semakin menumpuk harta dan kekayaannya, semakin bertambah bakhil dan kikirnya.
  • Semakin meningkat derajat dan pangkatnya, semakin meningkat pula kesombongan dan keangkuhannya.
  • sumber : http://sufistik.com

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

About

Widget Footer